Tempat tumbuh dan kenangan masa kecil diukir
Bangunan-bangunan kusam masih seperti dahulu, dan bertambah tua
Delman-delman menunggu santai di pagi berdebu
Waktu tidak bisa dicegah. Dia berlari atau melayang atau cuma merangkak, dia tetap bergerak
Waktu membuat perspektif berbeda.
Api yang membakar menjadi lilin yang tenang.
Aku bertemu dengan seseorang yang dahulu datang mengancam ke rumah,
kusapa dan kusalami, tersenyum dia memamerkan giginya yang ompong.
Wajah keriput, rambut tipis, otot menguap, menghapus semua kegarangan masa lalu.
Waktu seperti membawa kesakitan dan kepedihan.
Melihat sosok tulang terbalut kulit, terengah-engah bicara.
Aku juga bertemu seorang tukang parkir yang bahagia dan terlihat muda
Menyapa adikku, dia mengingatkan kalau dia tukang becak yang dahulu mengantarnya waktu masih SD
Puluhan tahun berlalu, cucunya sudah dua
Menjalani masa tua dengan kegembiraan orang muda, sungguh baik adanya.