Saturday, March 25, 2017

Burung Elang di Atas Tanah

Embun masih basah, ketika aku melihat seekor burung elang. Sayapnya besar mengepak sedikit saat aku mendekat. Sedikit heran, mengapa ia tidak terbang, aku merunduk lebih dekat. Ternyata kakinya terjerat semak belukar.

Iba, aku hendak melepaskan. Namun tiba-tiba aku terhenti.

Aku melihat sayapnya yang agung dan cakarnya yang kekar.

Membuyar seketika keherananku. Burung itu burung yang agung, dia dapat memilih untuk bebas dan terbang tinggi. Semak duri yang menjeratnya tiada artinya bagi dia.

Burung elang itu takut terbang. Bumi menariknya ke bawah dan mengikatnya dalam ketakutan. Takut jatuh, takut keluar. Di sana, di tanah, dia beroleh serpihan daging jatuh. Cukup untuk dia hidup.

Bagaimana kalau dia terbang dan jatuh? Bagaimana kalau dia pergi, dia tidak dapat menemukan makanan?

O, burung elang yang perkasa. Terbanglah tinggi. Kepakkan sayapmu, karena Penciptamu, yang menenun sayap-sayapmu.

No comments: