Sunday, November 29, 2009

Faith Like Potatoes

Malam itu saya iseng jalan ke DVD rental shop langganan kami. Tadinya saya ingin pinjem Transformer, tapi ngga ada. Lalu melihat ada Harry Potters, tapi istri saya ngga setuju. Lihat-lihat lagi...tiba-tiba saya melihat ada satu DVD dengan judul yang aneh 'Faith like Potatoes'. Hmm..kelihatannya seperti agak boring, tapi ngga apalah, saya pikir.

Film itu ternyata tidak boring sama sekali, bahkan mengubahkan hidup saya. Film yang diangkat dari kisah nyata, ini berkisah tentang perjalanan Angus Buchan (http://www.shalomtrust.co.za/), seorang petani dari Afrika Selatan.

Luar biasa...

Saya bisa menulis panjang dan panjang, dari film tersebut. Tetapi untuk kali ini, biarlah sedikit saja dulu, yang saya mau tulis.


Seorang petani yang pemarah. Yang merasa beban seluruh dunia sedang ditanggungnya. Baru saja dia dipaksa keluar dari tanah pertanian-nya di Zambia karena perang, dan dengan berbekal sedikit uang, dia mencari kehidupan di Kwa Zulu, Afrika Selatan. Tak ada rumah, hanya karavan butut. Tak ada listrik dan air. Traktor yang dimilikinya dirusak oleh pegawainya. Tiap minggu, ada saja berita di mana petani kulit putih terbunuh. Istrinya sedang hamil 6 bulan, dan 3 anak lainnya masih kecil-kecil.

Jadi bagaimana?

Siang itu, setelah pertengkaran yang panjang soal dasi dengan istrinya, akhirnya dia mau juga duduk di gereja. Dan hari itu menjadi sejarah titik balik dalam hidupnya, ketika ia menyerahkan hidupnya kepada Kristus.

Siang itu juga, damai sejahtera Allah mengubah hidupnya.

Siang itu juga, dia mulai mengabarkan injil kepada orang-orang yang ditemuinya, kepada para pegawai-pegawainya.

Hidup tidak menjadi langsung mudah setelah hari konversi itu. Ladangnya terbakar, dan Angus tahu kalau api sampai melalap ke ladang sebelahnya, dia bisa diseret ke pengadilan. Di tengah keputusasaan-nya, dia mengajak mandornya, Simeon Bhengu untuk berdoa meminta hujan. Simeon cuma berkata dengan bingung bahwa sekarang bukan musim hujan. Jadilah Angus berdoa sendiri.

Satu jam kemudian.

Hujan lebat itu turun dan api itu padam.

Iman Angus pun tumbuh dari hari ke hari. Ladang jagungnya menjadi gereja hijau-nya, tempat dia bercakap-cakap dengan Allah...




No comments: