Kami mampir di sebuah rumah makan dan tercengang melihat sebuah kisah menarik dan lucu di sebuah poster. (Lihat gambar di bawah). Di poster itu diceritakan tentang babi guling yang menjadi menu di situ dan bagaimana mereka membesarkan babi-babi tersebut. Mereka memelihara 50 ekor babi. Happy Lucky Pigs! Babi itu mereka berikan tempat 'sorgawi' agar mereka bahagia, dengan lumpur untuk berguling ria dan makanan yang bergizi, sehingga mereka dengan bahagianya tumbuh setengah kilo per hari!
Sayangnya kebahagiaan mereka harus berakhir, karena nasib mereka harus berakhir untuk diguling di pembakaran! So, the happiness was just an illusion :)
Well, tentu saja kita tahu bahwa hewan ternak tentu untuk dipotong, cuma penyampaian cerita di atas cukup lucu dan ironis.
Ironisnya, banyak orang Kristen berpikir Bapa di Sorga itu juga seperti pemilik peternakan babi itu. Bahwa manusia diberikan momen-momen sorgawi sementara yang bahagia, mukjizat dan lain-lain.... Tapi akhirnya? Mana tahu?Sehingga kita selalu ketakutan bahwa kita akan berakhir seperti babi guling itu di-'guling' di neraka. Banyak orang Kristen yang pahit dan berpikir bahwa Tuhan menciptakan manusia, supaya pada akhirnya (sebagian) dari mereka berakhir disembelih di neraka....
Seandainya para babi itu diajarkan bahwa mereka bisa lolos dari pembakaran asalkan mereka patuh dan bisa disuruh apa pun, pastilah mereka menjadi babi yang taat dalam ketakutan. Itulah sebabnya banyak tukang kandang yang doyan menakut-nakuti.
Tuhan menjadikan kita sebagai anak dan bukan babi, bukan happy lucky pigs sekalipun. Dia tidak merancang agar kita dibakar di neraka.
Sebagai buktinya, justru Allah merelakan Anaknya yang disembelih, agar saya dan engkau selamat, untuk menjadi anak dan bukan berakhir sebagai sembelihan.
Btw, the food was good though :)